The First Rafting..
Rafting pertama kali bersama guru-guru Sekolah Alam Indonesia Meruyung
kali ini lokasinya di Cicatih, Jawa Barat.
Kami bergabung bersana Niagara Adventure, pelayanannya sangat baik. Saat sampai lokasi kita bisa berganti pakaian dan bersiap-siap fisik dan mental untuk rafting ini. Oh iya, sebelum itu ada welcome drink dari Niagara Adventure-nya.
Setelah welcome drink dan makan siang, Pak Ludfi membagikan kelompok. saya lupa saya kelompok berapa, saya bersama dengan bu eka, adiknya pak ego, pak ego dan pak misbah. Satu tim kami ada 5 awak dan satu operator yang bernama pak yudi.
Setelah pengumuman tim, kami diminta untuk mengumpulkan barang-barang kami di tas yang sangat besar (kurang lebih muat untuk di isi 10 tas). Setelah itu kami langsung bergegas menuju lokasi untuk langsung ikut arung jeram dengan menggunakan pick up. saya kira lokasinya dekat, ternyata masih butuh waktu setengah jam untuk benar-benar sampai dilokasi, tapi jangan dulu memblocking. Pemandangannya cukup indah.. Udaranya segar dengan lokasi pedesaan yang alami mampu menyegarkan pikiran.
Sampai dilokasi kami langsung dibagikan peralatan rafting seperti, float (pelampung), dayung dan helmet. Tak ketinggalan kami berkumpul terlebih dahulu bersama tim-tim guru yang lain untuk penjelasan lebih mendalam tentang rafting dan sesi berdo'a untuk keselamatan agar kegiatan ini membawa berkah dan hikmah untuk semua anggota awak.
Setelah selesai berkumpul dan berdo'a, kami segera turun ke bawah untuk bersiap-siap melaksanakan rafting. Saat itu agak campur aduk rasanya, Antara excited, takut dan khawatir jadi satu. Operator tim kami namanya Pak Yudi, beliau masih muda dan memang tampak profesional, tak lupa sebelumnya kami melakukan perkenalan singkat terlebih dahulu sebelum pak yudi membicarakan hal yang lebih serius terkait save procedure dan penggunaan dayung lengkap beserta aba-abanya (prihal tentang aba-aba mendayung ada di postingan sebelumnya). Beliau (Pak Yudi) juga mengatur posisi duduk kami agar antara kiri dan kanan menjadi lebih seimbang.
Dan... Bismillah..
Ada pelajaran yang bisa diambil buat saya pribadi dan teman-teman guru kemarin,
Bahwa ajal terasa begitu dekat melebihi arti sebuah detik.
Di tim saya ada 2 orang termasuk saya yang jatuh ke sungai dan sempat terbawa derasnya arus sembari menelan banyak air dari hidung dan mulut. Badan pasrah terbawa arus karena memang tak bisa apa-apa dikedalaman air yang lebih dari 5 meter.
Ini bukan tentang masalah bisa tidaknya kita berenang, atau bagus tidaknya persiapan dan peralatan yang kita miliki. Namun, jauh dari pada itu..
Saat tenggelam saya sempat terpikirkan beberapa hal, pertanyaan besar dibenak saya adalah.. Akankah saya masih punya kesempatan untuk hidup?
Apakah saya akan berakhir dalam keadaan seperti ini?
Bahkan mengontrol air sungai yang masuk kedalam perut saya saja, saya tak mampu.
Terlepas dari itu semua, ini seakan perjalanan religi yang langsung membuat saya berpikir berkali-kali bahwa hidup kita adalah full milik-Nya. Diluar kejadian itu, alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Sampai di pos akhir, kami disuguhkan minuman kelapa muda, makan sore serta massage.
Cicatih, Minggu, 27 Maret 2016.