Showing posts with label Pena Menari. Show all posts
Showing posts with label Pena Menari. Show all posts

Sunday, December 8, 2013

Senja di Ujung Kota


Senja di ujung kota..

Berbinar indah kumandang adzan di tiap sudut..
Pak tua itu tertatih bungkuk dengan semangat menggebu seakan menjumpai kekasihnya,
wajahnya sumringgah menyejukan seperti embun, menenangkan seperti bintang malam, dan bercahaya seperti surya..
Sering aku melihatnya tiap kali seruan islam sedunia itu memanggil, ia terburu namun tenang, berpakaian rapi dan bersih walau tak mewah.

Namun...
Ia enggan untuk bosan, ia selalu begitu..
dan akan tetap begitu..

Baginya.. Hidup adalah pencapaian ridho ilahi.
tadarus adalah kawan sejatinya kala ia dirundung benang kusut.

Ia adalah pemenang sejati saat kemenangan tiba,
tak mengeluh walau roda zaman menggilas pundaknya,
tak bosan berhenti berharap kala peluh menggenanginya.

Senjanya di ujung kota begitu manis diatas segala kepahitan yang terlihat.
Senjanya begitu tenang diatas segala kebisingan yang terdengar.
Senjanya tersenyum diatas segala rasa sakit yang terasa.
Senjanya tanpa hilang mimpi diatas segala ketidak-pastian yang mengelilinginya.

dia, pak tua diujung kota..


Terinspirasi oleh : Pak Arba (Kakek tua pemilik gubuk warung kecil di sudut komplek)



Minggu, 08122013
08:55 waktu Depok

Tuesday, December 3, 2013

Kejayaan dimulai dari "Menulis"

Secangkir Teh


Asap harum mengepul lembut melintasiku..
warna putihnya samar terhempas angin..

Menggambarkanku tentang kehidupan yang tidak pernah sama meski dulu kita dalam keadaan yang sama. Nuansa ini pernah kita rasakan bersama, memandang jauh kedepan meramalkan tentang hidup kita kelak.

Sekali lagi..  
pelangi, teratai dan kita.
Kembali mengingatkanku..

Hingga detik ini dengan secangkir teh hangatku, dan kelak nanti dengan secangkir teh hangat kembali untuk mengingat secangkir teh hangat hari ini. 



Selasa,  3 Desember 2013
16:31 wib




Monday, October 21, 2013

A Little Thing Called Memory


Waktu adalah sebuah tujuan penghabisan yang tiada akhir hingga batasnya
jika saja aku bisa masuk lagi pada lorong waktu yang bernama masalalu..
tentunya sudah ingin kulakukan dengan catatan menghapus semua kesulitan dan hal yang kurang baik yang sudah terjadi.. 
jikalau aku bisa.. mungkin aku tak pernah merasakan apa itu gagal dan sakitnya terjatuh dari harapan..

tapi konsekuensiNya lain..

Ia tak penah menjadikan masa lalu bisa terulang dan bergerak mundur..
supaya kita menyadari arti diberinya nafas ini..
supaya kita mengerti bahwa kesalahan adalah untuk perbaikan..
supaya kita mengerti jika kegagalan adalah bentuk awal dari keberhasilan..
supaya kita mengerti jika kita bermanfaat akan menenangkan batin ini..
supaya kita mengerti jika hidup bukan untuk di kutuki atau di sumpah serapahi..

andai saja kita mengerti maknanya..

bahwa kenangan adalah kado indah untuk mengajarkan kita menghargai hidup.



PE
Senin, 21 Oktober '13
07:22 WIB

Tuesday, October 8, 2013

Ini Bukan Andai




Terang...
akan tetap terasa terang walau terpejam..
gelap sendu karena terbawanya melurus ke arah mimpi..
dan..
terangpun menggelap..

mengharap...
andaian...
atau apalah yang sejenis...

aku masih tak beranjak tetap di kata itu..
tak pernah lebih baik atau membaikkan keadaan..
hanya hiburan sesaat yang melontar fatamorgana tanpa petualangan..

hidup itu tentang apa yg terjadi..
bukan andaian beserta kawan-kawannya yang tanpa jeda..
andaian hanya hujaman hati yang tak sampai..

dan akhirnya..tetap tak sampai..


PE
2 desember 2012
21:46 WIB

Ia Kini..


Kembali ingat...
Tntang Cerita lama...

rintikan puzzle berasal dari langit. Menyata, Menggambar, Membawa, terhempas, dan sekarang terbayang
. . . Ini tntang hujan..
Tertata anggun dengan sepaket pelangi setengah lingkaran.. 
1, 2, 3 bahkan lebih nama yg tergambar jika membahas hujan..
Ia sama walau sememangnya tak akan sama..
Kini aku bicara dalam diam.. Harap bukan pecundang..
MeRindui kota itu... adalah aku dengan mereka,
sayang tak bisa berbalik dalam segala yang sama..

Kini...


Sememangnya dalam diam...
ter-usang.,
Diam dikolam teratai.. 
nyata terlihat dari gedung itu yang ternamai syanggit..


PE
19 September 2011 
15:18 WIB

Detikku yang Berlalu




Sebaris lekang hilang dalam deburan masa seberapa detik lalu..
Kukejar ia agar mau bergerak mundur, sdikiiiiit saja, aku tak butuh banyak ..

Kulantangkan suara berharap ia menoleh barang sebentar.. Ia tak mengindahkan
Kupaksa ia, mohon mau berhenti sejenak, tapi ia malah menyeretku..

Aku hanya ingin sedikit memperbaiki keadaan dalam beberapa detik lalu.. 

Hanya sedikit.. Sedikiiiiiiit saja.
dan
Kini ia menoleh sambil bergerak maju..
aku senang

tapi......
Ia berkata..

Jangan pernah menghentikanku, kau tak kan mampu..

Kuperingatkan kau..
aku..
Yaa aku... Yg menamai diriku...
MASA..

Kini waktumu untk
berfikir sebelum bertindak..
mengeja sebelum membaca..
Mematangkan sebelum memutuskan..
Memahami sebelum dipahami..
Mengerti sebelum dimengerti..
Memberi sebelum menerima..

Karna aku ..
MASA...


_seadanya rasa_


PE
300911
00:14 WIB

Tentang Hujan





Hujan.. 

kembali kau ingatkanku tentang rindu..
pada lampaunya masa hidupku
pada kebersahajaan masa yang mampu memahat perbedaan menjadi nilai persamaan..
jugalah memahami yang tak dipahami..


lama jika ku ingat kita yang tak bersua,
berspasikan oleh seperangakat keadaan yang menggema tak tergapai..

jauh 
dan jauh..

rindu ini pecah mengudara. jatuh bersama mozaik hujan 
hingga tanah bumi yang menggambarkanmu..

kepadanya yang selalu bersamaku melihat 180 derajat siluet warna..
kepadanya yang menangkap lebatnya hujan dalam seribu isyarat bahasa teratai..

dan kinii...

hanya aku sadari,
satu rindu ini selalu datang di keadaan yang sama..

satu rindu ini..


Tentang hujan Kondaku..



PE
Depok, Rabu, 9 Oktober 2013
01:27 WIB