Senja di ujung kota..
Berbinar indah kumandang adzan di tiap sudut..
Pak tua itu tertatih bungkuk dengan semangat menggebu seakan menjumpai kekasihnya,
wajahnya sumringgah menyejukan seperti embun, menenangkan seperti bintang malam, dan bercahaya seperti surya..
Sering aku melihatnya tiap kali seruan islam sedunia itu memanggil, ia terburu namun tenang, berpakaian rapi dan bersih walau tak mewah.
Namun...
Ia enggan untuk bosan, ia selalu begitu..
dan akan tetap begitu..
Baginya.. Hidup adalah pencapaian ridho ilahi.
tadarus adalah kawan sejatinya kala ia dirundung benang kusut.
Ia adalah pemenang sejati saat kemenangan tiba,
tak mengeluh walau roda zaman menggilas pundaknya,
tak bosan berhenti berharap kala peluh menggenanginya.
Senjanya di ujung kota begitu manis diatas segala kepahitan yang terlihat.
Senjanya begitu tenang diatas segala kebisingan yang terdengar.
Senjanya tersenyum diatas segala rasa sakit yang terasa.
Senjanya tanpa hilang mimpi diatas segala ketidak-pastian yang mengelilinginya.
dia, pak tua diujung kota..
Terinspirasi oleh : Pak Arba (Kakek tua pemilik gubuk warung kecil di sudut komplek)
Minggu, 08122013
08:55 waktu Depok