Rafting atau arung jeram adalah kegiatan olah raga yang memacu adrenalin dan termasuk dalam olah raga yang penuh resiko (High risk sport), karena itu dibutuhkan stamina tubuh yang fit dan baik serta kondisi mental yang siap.
Kegiatan rafting adalah kegiatan olah raga dimana kita akan menyusuri sungai yang berarus tenang, cukup deras atau bahkan sangat deras dan harus waspada. Para awak akan menggunakan perahu karet sebagai alat untuk mengarungi arus sungai dan dilengkapi dengan float (pelampung) berfungsi untuk membuat kita terapung jika kita terjatuh kedalam arus sungai serta melindungi tubuh dari benturan, helmet yang berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan keras yang tidak terduga dan yang terakhir adalah dayung (paddle). secara umum peralatan tersebut adalah wajib untuk digunakan oleh para awak (peserta arung jeram) sebagai standar keselamatan, adapun peralatan tambahan yang wajib dibawa oleh operator arung jeram adalah tali mantel yang dikaitkan dengan tas kecil dan akan digunakan sebagai rescue, pompa (pump) untuk berjaga-jaga jika udara dalam perahu karetnya berkurang, dry bag yang akan diisi dengan peralatan P3K dan peralatan yang dibutuhkan, jam tangan untuk mengetahui estimasi waktu selama melakukan rafting, peluit sebagai alat untuk berkomunikasi selama proses arung jeram, kompas protaktor yang berfungsi untuk navigasi dan mengetahui kondisi sungai, repair kit, rescue kit dan beberapa logistik karena selama melakukan arung jeram kita akan mengeluarkan cukup banyak tenaga dan berkonsentrasi (walaupun kita melakukannya dengan gembira, namun tidak dipungkiri jika ada masanya kita akan mengeluarkan banyak tenaga dan konsentrasi dalam olah raga ini).
Olah raga ini merupakan olah raga yang membutuhkan kekompakan dalam tim, kekompakan tersebut juga akan mempengaruhi keselamatan diri sendiri dan tim. Posisi duduk di arung jeram pun sudah diatur, Masing-masing awak akan duduk dipinggir perahu karet bukan ditengah atau didasar perahu karet, hal ini sudah diperhitungkan untuk menjaga keselamatan para awak, bahkan posisi duduk para awak pun akan diatur oleh operator arung jeram berdasarkan berat badan, hal ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan perahu karet saat arung jeram.
Didalam rafting itu sendiri para operator arung jeram akan memberikan beberapa aba-aba khusus untuk mendayuug yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh awak. Aba-aba yang akan digunakan adalah seperti; "Maju", "mundur", "kanan maju" yang artinya awak yang berada disebelah kanan akan mendayung maju dan awak yang disebelah kiri akan mendayung mundur (dan sebaliknya), "stop" yang artinya kita harus berhenti mengayuh, "pindah kanan" yang artinya awak yang duduk disebelah kiri harus bergeser duduk ke sebelah kanan (dan begitu juga sebaliknya) dan aba-aba terakhir adalah "BOOM" yang artinya para awak harus segera mengangkat dayungnya tegap lurus dengan badan dan segera masuk menunduk kedalam perahu karet dan berpegangan erat pada tali agar tidak terjatuh.
No comments:
Post a Comment