Wednesday, August 17, 2016

Indonesian Heritage Exhibition, Part 1

Sambut Kemerdekaan bersama Sekolah Alam Indonesia
Dirgahayu Indonesiaku yang ke-71


Pamflet Indonesian Heritage Exhibition di Sekolah Alam Indonesia Meruyung

71 tahun yang lalu, ditanggal 17 Agustus 1945
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Setelah sekian lama terbelenggu dibawah jajahan Belanda dan Jepang di waktu yang sangat-sangat tidak singkat.
Sampailah pada kata MERDEKA!!!
Menggaung diseluruh penjuru dunia dengan alat yang tak secanggih sekarang.

Sekolah Alam Indonesia Meruyung turut bergembira, bersyukur dan meresapi makna dari kata MERDEKA.. 
Kami mengapresiasikan diri dengan hal yang dapat mendekatkan kami pada kecintaan yang besar pada negara ini.
13 daerah yang kami wakili ditiap kelasnya dengan mempelajari budaya, bangunan bersejarah, alat musik dan bahkan makanan khas dan baju daerah ditiap suku bangsa adalah merupakan bentuk kebanggaan yang kami awali dengan usaha dari tangan-tangan kecil kami sehingga berbentuk suatu hasil yang memuaskan jiwa. 
Inikah yang dirasakan para pejuang tempo dulu?
Sebuah kebanggaan atas hasil yang diupayakan dengan mandiri dan kerjasama kelompok.
Ahh.. Kami merasakannya walau tak sampai mewakili sepenuhnya perasaan merdeka yang memenuhi dada dan jiwa kalian saat itu.

Upacara dipagi hari sebagai simbolisasi penghargaan kami atas pengorbanan kalian untuk Indonesia tercinta ini. 
Kami tidak akan sampai dititik ini tanpa pengorbanan kalian dan izin Allah atas kemerdekan kita.


Selamat Merdeka untuk yang ke-71 Indonesiaku..
Berjayalah Selalu Sang Saka Merah Putih yang Berani dan Suci..


Sekolah Alam Indonesia

School of Leading Generation..

Sekolah Alam Indonesia adalah sekolah yang berdiri sejak tahun 1998 yang berbasic pada komunitas, dimana selalu ada keterkaitan dan hubungan yang erat dari 4 unsur yaitu orang tua siswa, guru, siswa dan masyarakat sekitar. Mereka adalah sebuah lingkar komunitas yang akan selalu berkaitan dan makin melebarkan sayapnya. Terlepas dari itu semua, Sekolah Alam Indonesia menekan 3 aspek yang akan ditanamkan untuk siswa/i nya yaitu mengedepankan kepada akhlak, kepemimpinan dan kognitif. Ketiga aspek tersebut akan menjadi penyeimbang untuk perkembangan mereka agar kelak menjadi manusia yang bermanfaat bagi banyak orang. 

Didalam perkembangannya, pada tahun 2004 Sekolah Alam Indonesia menerapkan kelas inklusi bagi siswa berkebutuhan khusus yang dalam proses pembelajarannya, dua orang siswa inklusi akan digabungkan dengan siswa reguler. Dalam hal ini anak-anak akan banyak belajar bahwa tiap manusia adalah istimewa, bagaimana mereka akan belajar beradaptasi dan saling mengenal dan memahami satu sama lain. Dalam proses pembelajaran, anak-anak tidak berseragam khusus (berpakaian bebas yang tentunya menutup aurat) dan mereka akan belajar di tempat yang berbentuk seperti saung berlantaikan kayu yang sekilas tampak mirip seperti rumah panggung tanpa dinding. Mereka akan dikenalkan dan didekatkan dengan alam agar tumbuh rasa cintanya pada alam sehingga memunculkan niat baik untuk selalu menjaganya. 

Didalam kelaspun anak-anak tak lepas dari pengawasan, mereka akan didampingi oleh dua orang guru kelas, shadow teacher (untuk membantu memantau perkembangan anak inklusi), guru Al-Qur'an, Bahasa Arab dan Bahasa inggris (disaat jam pelajarannya). Guru kelas yang berjumlah 2 orang tersebut juga memiliki filosofi tersediri yaitu "menghadirkan sosok ayah dan ibu" sehingga guru kelas tersebut terdiri dari satu guru laki-laki dan satu guru perempuan yang masing-masing memiliki fungsi sebagai penyeimbang dalam proses tumbuh kembang anak.

Saat ini, Sekolah Alam Indonesia semakin melebarkan sayapnya, melihat banyaknya manfaat yang berbanding lurus dengan kebutuhan siswa/i di Indonesia. Kini Sekolah Alam Indonesia memiliki 6 cabang. Diantaranya, Sekolah Alam Indonesia Studio Alam, Sekolah Alam Indonesia Meruyung, Sekolah Alam Indonesia Cibinong, Sekolah Alam Indonesia Palembang, Sekolah Alam Indonesia Bengkulu dan Sekolah Alam Indonesia Sukabumi.