Monday, March 28, 2016

Niagara Adventure Rafting

The First Rafting..

Rafting pertama kali bersama guru-guru Sekolah Alam Indonesia Meruyung
kali ini lokasinya di Cicatih, Jawa Barat.

Kami bergabung bersana Niagara Adventure, pelayanannya sangat baik. Saat sampai lokasi kita bisa berganti pakaian dan bersiap-siap fisik dan mental untuk rafting ini. Oh iya, sebelum itu ada welcome drink dari Niagara Adventure-nya.

Setelah welcome drink dan makan siang, Pak Ludfi membagikan kelompok. saya lupa saya kelompok berapa, saya bersama dengan bu eka, adiknya pak ego, pak ego dan pak misbah. Satu tim kami ada 5 awak dan satu operator yang bernama pak yudi.

Setelah pengumuman tim, kami diminta untuk mengumpulkan barang-barang kami di tas yang sangat besar (kurang lebih muat untuk di isi 10 tas). Setelah itu kami langsung bergegas menuju lokasi untuk langsung ikut arung jeram dengan menggunakan pick up. saya kira lokasinya dekat, ternyata masih butuh waktu setengah jam untuk benar-benar sampai dilokasi, tapi jangan dulu memblocking. Pemandangannya cukup indah.. Udaranya segar dengan lokasi pedesaan yang alami mampu menyegarkan pikiran.

Sampai dilokasi kami langsung dibagikan peralatan rafting seperti, float (pelampung), dayung dan helmet. Tak ketinggalan kami berkumpul terlebih dahulu bersama tim-tim guru yang lain untuk penjelasan lebih mendalam tentang rafting dan sesi berdo'a untuk keselamatan agar kegiatan ini membawa berkah dan hikmah untuk semua anggota awak.



Setelah selesai berkumpul dan berdo'a, kami segera turun ke bawah untuk bersiap-siap melaksanakan rafting. Saat itu agak campur aduk rasanya, Antara excited, takut dan khawatir jadi satu. Operator tim kami namanya Pak Yudi, beliau masih muda dan memang tampak profesional, tak lupa sebelumnya kami melakukan perkenalan singkat terlebih dahulu sebelum pak yudi membicarakan hal yang lebih serius terkait save procedure dan penggunaan dayung lengkap beserta aba-abanya (prihal tentang aba-aba mendayung ada di postingan sebelumnya). Beliau (Pak Yudi) juga mengatur posisi duduk kami agar antara kiri dan kanan menjadi lebih seimbang. 

Dan... Bismillah..







Ada pelajaran yang bisa diambil buat saya pribadi dan teman-teman guru kemarin,
Bahwa ajal terasa begitu dekat melebihi arti sebuah detik. 
Di tim saya ada 2 orang termasuk saya yang jatuh ke sungai dan sempat terbawa derasnya arus sembari menelan banyak air dari hidung dan mulut. Badan pasrah terbawa arus karena memang tak bisa apa-apa dikedalaman air yang lebih dari 5 meter.
Ini bukan tentang masalah bisa tidaknya kita berenang, atau bagus tidaknya persiapan dan peralatan yang kita miliki. Namun, jauh dari pada itu..
Saat tenggelam saya sempat terpikirkan beberapa hal, pertanyaan besar dibenak saya adalah.. Akankah saya masih punya kesempatan untuk hidup? 
Apakah saya akan berakhir dalam keadaan seperti ini?
Bahkan mengontrol air sungai yang masuk kedalam perut saya saja, saya tak mampu.

Terlepas dari itu semua, ini seakan perjalanan religi yang langsung membuat saya berpikir berkali-kali bahwa hidup kita adalah full milik-Nya. Diluar kejadian itu, alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Sampai di pos akhir, kami disuguhkan minuman kelapa muda, makan sore serta massage.

Cicatih, Minggu, 27 Maret 2016.

Rafting (Arung Jeram)

Rafting atau arung jeram adalah kegiatan olah raga yang memacu adrenalin dan termasuk dalam olah raga yang penuh resiko (High risk sport), karena itu dibutuhkan stamina tubuh yang fit dan baik serta kondisi mental yang siap.

Kegiatan rafting adalah kegiatan olah raga dimana kita akan menyusuri sungai yang berarus tenang, cukup deras atau bahkan sangat deras dan harus waspada. Para awak akan menggunakan perahu karet  sebagai alat untuk mengarungi arus sungai dan dilengkapi dengan float (pelampung) berfungsi untuk membuat kita terapung jika kita terjatuh kedalam arus sungai serta melindungi tubuh dari benturan, helmet yang berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan keras yang tidak terduga dan yang terakhir adalah dayung (paddle). secara umum peralatan tersebut adalah wajib untuk digunakan oleh para awak (peserta arung jeram) sebagai standar keselamatan, adapun peralatan tambahan yang wajib dibawa oleh operator arung jeram adalah tali mantel yang dikaitkan dengan tas kecil dan akan digunakan sebagai rescue, pompa (pump) untuk berjaga-jaga jika udara dalam perahu karetnya berkurang, dry bag yang akan diisi dengan peralatan P3K dan peralatan yang dibutuhkan, jam tangan untuk mengetahui estimasi waktu selama melakukan rafting, peluit sebagai alat untuk berkomunikasi selama proses arung jeram, kompas protaktor yang berfungsi untuk navigasi dan mengetahui kondisi sungai, repair kit, rescue kit dan beberapa logistik karena selama melakukan arung jeram kita akan mengeluarkan cukup banyak tenaga dan berkonsentrasi (walaupun kita melakukannya dengan gembira, namun tidak dipungkiri jika ada masanya kita akan mengeluarkan banyak tenaga dan konsentrasi dalam olah raga ini).

Olah raga ini merupakan olah raga yang membutuhkan kekompakan dalam tim, kekompakan tersebut juga akan mempengaruhi keselamatan diri sendiri dan tim. Posisi duduk di arung jeram pun sudah diatur, Masing-masing awak akan duduk dipinggir perahu karet bukan ditengah atau didasar perahu karet, hal ini sudah diperhitungkan untuk menjaga keselamatan para awak, bahkan posisi duduk para awak pun akan diatur oleh operator arung jeram berdasarkan berat badan, hal ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan perahu karet saat arung jeram.

Didalam rafting itu sendiri para operator arung jeram akan memberikan beberapa aba-aba khusus untuk mendayuug yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh awak. Aba-aba yang akan digunakan adalah seperti; "Maju", "mundur", "kanan maju" yang artinya awak yang berada disebelah kanan akan mendayung maju dan awak yang disebelah kiri akan mendayung mundur (dan sebaliknya), "stop" yang artinya kita harus berhenti mengayuh, "pindah kanan" yang artinya awak yang duduk disebelah kiri harus bergeser duduk ke sebelah kanan (dan begitu juga sebaliknya) dan aba-aba terakhir adalah "BOOM" yang artinya para awak harus segera mengangkat dayungnya tegap lurus dengan badan dan segera masuk menunduk kedalam perahu karet dan berpegangan erat pada tali agar tidak terjatuh.