Wednesday, September 10, 2014

Recklessness Dream


Mimpi
adalah kunci..
Untuk kita menakhlukkan dunia
Berlarilah.. tanpa lelah sampai engkau meraihnya
(L.P)

Berawal dari mimpi..
Bagi saya Lombok NTB adalah tempat saya bermimpi untuk bisa memijakkan kaki disana..
Namun Allah selalu baik dan bijak atas keinginan dan mimpi hambanya.. Membuatnya menjadi mudah dan melihatnya ada dipelupuk mata.

Di penghujung Ramadhan 2014, perjalanan ini sudah saya rencanakan bersama teman saya. Sejak jauh hari saya menjuluki diri saya rajin untuk mencari info tentang pulau Lombok dan apa-apa saja yang ada disana.
Matang dan mantap yang terbentuk makin membesar, mengakar, mengarang dan semakin membuncah.
Namun sekelebat pertanyaan selalu muncul ditengah keyakinan..
Akankah saya?
Dapatkah saya?
Mungkinkah?

Keraguan makin mengembun, membuat seolah mimpi untuk memijakkan kaki disana semakin terasa sulit dan mustahil.
Perjalanan itu direncanakan pemberangkatannya pada tanggal 25 Agustus 2014, namun banyak kendala yang tak terduga terjadi.
Ada jadwal mengajar yang bisa dikatakan mepet sekali dengan rencana saya, partner saya yang meng-cancel perjalanan yang kami rencanakan disebabkan beberapa hal, ditambah lagi dengan praktikum penelitian yang date-linenya tega bikin spot jantung dan kepala serasa mendidih.. kenapa??? karena serba dadakan dengan estimasi waktu yang mencekik batin, tenaga dan pikiran.

Ditengah kekalutan batin... ceileeeee.. :p
Sahabat saya ternyata juga punya destinasi yang sama dengan saya. Dia juga punya rencana dengan temannya untuk pergi ke Lombok. Hal yang tak disangka. Saat ada teman saya yang meng-cancel perjalanan, justru Allah menggantikannya dengan teman lain.
Akhirnya saya banyak berdiskusi dan bertukar pikiran tentang rencana perjalanan kami. Ada dua alternatif. Jika memungkinkan kami akan pergi ke Lombok atau pilihan kedua jatuh ke Belitung.
Tak lantas sampai disini saja perjalanan mimpi kami, masih ada batu sandungan lain. Registrasi untuk PPL yang benar-benar dadakan dengan nominal yang cukup bikin ciut nyali. Karena itu artinya kami harus merogoh kantung lebih dalam lagi untuk resgitrasi PPL dan rencana perjalanan ini.

Satu persatu hambatan terlewati, dari yang mulai mengajar, praktikum penelitian yang sempat bikin kepala panas, sampai akhirnya masalah biaya PPL.
dengan tekad bulat dan siap menerima segala resikonya nanti. saya dan sahabat saya memilih untuk melanjutkan perjalanan ini.

Sabtu, 23 Agustus 2014

Selesai bimbingan praktikum penelitian, saya sempatkan untuk makan bakso terlebih dahulu, dengan meladeni sahabat saya yang doyannya makan bakso dicampur indomie soto, daaaaaan ternyata saya ketularan juga.. Enak ternyata.. pantas dia hobi hehe :p habis nge-bakso kami langsung capcus menuju warnet untuk memesan tiket kereta api on-line plus bkin surat pernyataan, What? surat pernyataan? hehee.. yapp surat pernyataan, karena waktu itu KRS kami hilang entah kemana jadi untuk registrasi PPL kami harus sampai buat surat pernyataan deh biar bisa ambil IPS yang merupakan salah satu syarat lampiran PPL. Saat itu bertepatan dengan hari sabtu, tanggal 23 Agustus 2014.
Agak meleset dari perkiraan sebelumnya, baik itu dilihat dari segi waktu dan juga budget pemberangkatan. kami sengaja memilih jalur darat karena kami niatkan perjalanan ini dengan ala back-packeran. hehe..
Melihat ketersediaan tiket yang ada akhirnya kami memilih tanggal 27 Agustus 2014 sebagai tanggal pemberangkatan kami menuju Jogja dengan biaya Rp. 95.000/org dengan menggunakan kereta api Jaka Tingkir yang berangkat pukul 23:10 wib, yang untuk selanjutnya menuju Banyuwangi-Bali-dan akhirnya tempat tujuan kami yaitu Lombok :)
Kenapa kami pilih tanggal 27 agustus sebagai tanggal pemberangkatan kami? kerena tanggal 27 Agustus saya harus menyeminarkan praktikum penelitian saya. Jadilah hari rabu malam sebagai hari pemberangkatan kami.
Ada sekelebat rasa puas yang menyelimuti beriringan dengan rasa percaya tak percaya...
Dalam hati berkata; "Ahh... apa ini nyataaaaa? I will go to Lombok NTB???" :D

YAPP... INI NYATA... :))

Rabu, 27 Agustus 2014

Ba'da maghrib kami memutuskan untuk bertemu di Ahmad Dahlan. Angkot D01 menjadi pilihan kami, dengan tarif Rp.2.500/org  untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dari pasar jumat dengan bus kecil P20 menuju Stasiun pasar senen dengan tarif Rp. 5.000/org. Malam itu menunjukan pukul 19:16 wib, kami lebih banyak diam bukan karena mengantuk atau apa. Tapi hanyut dalam rasa percaya tak percaya. Mimpi itu segera menyata, bahkan akan ada didepan mata saat ini.

Kami tiba di stasiun pasar senin pada pukul 20:21 wib, sedangkan jadwal pemberangkatan kereta api Jaka Tingkir jurusan Yogyakarta adalah pada pukul 23:10 wib. Sudah tentu bukan waktu yang sebentar untuk menunggu. Sampai di stastun pasar senen kami langsung menukarkan tiket dengan tukar tiket mandiri. Setelah mendapatkan tiket kami berjalan menuju peron masuk yang ternyata belum dibuka untuk pemberangkatan kereta api Jaka-Tingkir jurusan Jogjakarta.



 Jadilah kami menunggu, sahabat saya membeli kopi dan Aqua 1lt yang nantinya akan kami minum sebagai pelepas dahaga :D. Kami duduk memandang keadaan stasiun, malam itu stasiun ramai sekali, selain ibu2, bapak2 dan anak2 yang bertujuan pulang kampung untuk bertemu sanak saudara, kami juga melihat beberapa gerombolan anak muda yang sepertinya juga berniat back-packeran entah itu untuk bertujuan melancong ke daerah lain seperti kami ataupun mendaki.
Kami habiskan waktu dengan berbincang riangan dan membahas tentang perjalanan yang akan kami tempuh nantinya.
Akhirnya kami masuk peron dan menunggu kereta kami datang..
Sembari berbincang ringan.. Sayup-sayup petugas kereta api memberikan pengumuman kalau sbntar lagi kereta kami akan tiba, segera kami bersiap dan mencari dimana letak gerbong 7 dengan nomor bangku 17A dan 17B. Setelah menemukan bangku, ada sekelebat senyum dalam batin dan kami hanyut dalam pemikiran masing-masing.. Alhamdulillah.. Semoga semua berjalan lancar yaa Allah, sampai akhirnya saya terlelap :)
Perjalanan cukup menguras kesabaran, namun kami tetap tenang sembari berkata di hati. 
Heeyyyy... ini baru awal.. Semangat!!! :D


Kamis, 28 Agustus 2014

Pagi itu Jogja menunjukkan pukul 08:10 wib, yapp.. kami sudah sampai di jogjakarta pagi itu. Kami menuju toilet untuk cuci muka dan menyegarkan diri dengan air. Setelah itu kami keluar dari peron, mendadak ibu menelepon dan meminta saya untuk kembali ke Jakarta tanpa melanjutkan perjalanan. Bagikan terkena listrik.. Hati saya jadi tidak tenang, disusul kemudian bapak yang gantian menelpon saya dan juga iyan adik saya. Kala itu saya menjelaskan semuanya apa adanya pada orang tua saya. Meyakinkan mereka bahwa saya akan baik2 saja. Sahabat saya pun ikut membantu menjelaskan bahwa semuanya akan baik2 saja. Sampai pada akhirnya. Restu itu kembali saya dapatkan, meski jujur saat itu hati saya tidak tenang. Namun sahabat saya dengan kesabaran khasnya.. Dia mampu memperbaiki suasana hati saya jadi lebih baik meski belum sepenuhnya baik. Saat itu perjalanan ini saya pasrahkan sama Allah, mempercayakan bahwa segala sesuatunya akan dimudahkan setelah restu ibu dan bapak mengiringi saya di tiap jengkal langkah.

 Kami membuka bekal yang semalam belum kami makan, memakannya sebagian sebagai bahan untuk mengganjal perut, kerena kami tau, bahwa kondisi yang fit itu adalah hal yang paling penting saat itu.
selepas sarapan, kami langsung memesan tiket dengan tujuan Jogjakarta-Banyuwangi. Alhamdulillah masih ada bangku yang kosong, tanpa pikir panjang, kamipun segera memesan tiket itu. :)

 Hari begitu cerah saat itu, antara ragu dan yakin. Akhirnya kami niatkan untuk berkeliling kota Jogjakarta dengan menggunakan GPS, dengan apa??? Jalan kaki.. yap.. pagi yang panasnya begitu terik dan ceria kami pilih berkeliling kota jogjakarta dengan berjalan kaki dari stasiun lempuyangan menuju taman sari yang jaraknya Subhanallah walhamdulillah :D..




Hari semakin siang.. kami sampai di Taman Sari, saat itu sedang ada FKY (Festival Kesenian Yogyakarta). Sejenak beristirahat akhirnya kami membeli jus sembari mengisi tenaga untuk berkeliling taman sari. Saya masih ingat.. saat itu saya membeli jus mangga dan teman saya membeli jus buah naga.
Sembari memandangi pintu gerbang FKY yg bagi saya pribadi cukup unik karena berbahan dasar topi caping.. :D



Adzan dzuhur berkumandang, membuat Jogja siang itu terasa begitu terik dan penuh dahaga, karena kami sudah sampai di taman sari, tentunya sangat disayangkan apabila tidak berkeliling-keliling sekalian lihat-lihat apa saja yang ada di festival. 
Selesai menghabiskan jus, kami lanjutkan perjalanan untuk masuk ke FKY..
Check it out.. Ada apa saja didalamnya???




Okay.. di FKY ada bazar yang menjual berbagai pernak pernik multifungsi buatan tangan. Mulai dari rajutan, anyaman, ukiran, jahitan, sablonan, bahkan sampai daur ulang. Jujur.. semuanya bagi saya pribadi cukup unik dan menarik. Dan kata ibu penjual jus.. Di sore harinya nanti akan ada pagelaran seni tari dan drama. Sayang saat itu kami tidak ikut menonton.
Siang itu semakin terik, rasanya sedang berada di padang gersang yang terik mataharinya MasyaAllah sekali.. :D
Perjalanan kami lanjutkan untuk berkeliling taman sari sejenak..



Rasa lelah melanda, setelah kenyang ber-gifo ria, kami melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Kauman. Namun tak lantas langsung kesana. kami menuju toilet umum yang letaknya tak jauh dari masjid untuk mandi dan berganti baju. 
Lelah sekali rasanya.. Saya pribadi sampai sempat istirahat dan tidur sejenak di kursi bale yang disediakan untuk penjaga toilet yang kebetulan sedang tidak ada. Siang itu kami makan dengan bekal yang dibawa sahabat saya. Nikmat sekali rasanya, karena saat itu kami memang sedang kelelahan dan lapar.
Suara adzan terdengar, menyerukan bahwa waktu ashar telah masuk.
Kami lantas merapikan barang bawaan kami dan segera menuju masjid. Waktu itu memang kami niatkan untuk menjamak takhirkan sholat dzuhur dan ashar kami.


Masjid Agung Kauman sangat nyaman, dimana arsitektur kayunya mendominasi masjid tersebut, kami sholat dan sejenak beristirahat kembali sambil menunggu adzan maghrib.
Ba'da maghrib saya dan teman saya berkeliling ke alun-alun sejenak sembari mencicipi wedang ronde sambil duduk lesehan. Tak lama kemudian adzan isya memanggil membuat kami kembali lagi ke masjid untuk melaksanakan isya berjama'ah.
Selepas isya kami melanjutkan perjalanan menuju Malioboro, tempat dimana jogja serasa hidup 24 jam.
Ramai.. itu kesan pertama yang mendeskripsikan tentang kota ini. khas dengan ornamen batik yang mendominasi kota ini seolah memberi kesan klasik dan jawa yang cukup kental.



Alunan musik khas jogja juga turut meramaikan suasana malioboro. Sampai kami berhenti sejenak menonton para pemain musik di pinggiran malioboro.


Selesai menonton pertunjukan musik di pinggiran malioboro.. kami lihat ada pedagang es duren.. berhubung kami ini sama-sama penikmat durian, jadilah kami mampir dan minum es duren dulu :D
Emm.. Jujur,, rasanya tak seenak sop duren langganan kami di jakarta. But.. Better lah.. tetep mantab rasanya.. :*
Malam kian larut juga dingin. Awalnya kami memang berrencana untuk kulineran di malioboro malam itu. Tapi ternyata kami masih cukup merasa kenyang.. jadilah kami sejenak beristirahat di pinggiran malioboro.
Segelas teh tawar hangat menemani penantian kami menunggu matahari. kenapa? Karena esok harinya kami akan menempuh perjalanan menuju banyuwangi dengan menggunakan kereta yang sebelumnya telah kami pesan setibanya di stasiun lempuyangan tadi pagi.
Waktu menunjukkan pukul 1 lewat. Agak lapar memang, namun rasanya kami malas makan. Tapi saya mampir ke Alfa mart membeli pop mie, minuman, permen dan snack. Akhirnya karena tidak begitu lapar kami menyantap pop mie itu bersama.
Sekitar jam 2, malam itu makin dingin, yang jujur saat itu saya merasa kedinginan.. :D
Akhirnya sahabat saya berinisiatif memanggil taksi dan kami putuskan untuk menunggu datangnya pagi di stasiun lempuyangan.

Okay.. I tell you something..
It was my first experience to spent the night at the station.. can u imagine?
And it was amazing.. too cool.. too scary but in fact there were so many backpacker stayed.
Yapp.. ternyata banyak para backpacker yang menunggu datangnya pagi di stasiun.
Akhirnya yang dinanti tiba.. adzan subuh berkumandang dan kami masuk peron, menuju toilet dan melaksanakan sholat subuh di mushola yang berada di stasiun lempuyangan.

Sekitar jam 7 pagi kereta kami datang untuk selanjutnya menuju kota banyuwangi. Tanpa basa basi.. kami langsung membeli beberapa cemilan dan air untuk bekal di kereta.
kami segera mencari gerbong kami dan duduk manis di bangku kami..

Saat itu gerbong kami masih sepi dan kosong.. yyappp.. karena baru kami saja yg naik, selang beberapa waktu ada wanita paruh baya datang dengan membawa poter. Kopernya besar he.. Beliau senyum dan banyak bercerita sekaligus menanyakan tujuan kami. Siapa sangka ternyata beliau adalah seorang dosen yang hobi berkelana.. hee
Tidak lama kemudian.. Ada segerombolan backpacker.. Banyak deh.. saya lupa berapa jumlahnya. he.. Mereka berasal dari satu komunitas para pendaki.. Emm.. kalo tidak salah nama komunitasnya adalah SABUKI (Satu Bumi Kita).
Mereka punya tujuan yang sama dengan kami. Hanya sasaran utamanya adalah mendaki gunung Rinjani.

Siang itu rasanya perjalanan terasa lamaaaa sekali. Dan kereta kami berhenti sejenak di Surabaya. Ternyata banyak juga lho para pelancong mancanegara.
Tepat didepan kami bangkunya masih kosong, Dan ternyata si empunya adalah 3 orang warga negara asing asal Barcelona. Yapp.. mereka bilang kalo mereka berasal dari Barcelona, namun setelah  ngobrol-ngobrol tenyata mereka berasal dari kota kecil yang berada dekat dengan Barcelona, yang seandainya disebutkan nama tempatnya.. kebanyakan dari kita tidak tahu tempat tersebut berada dimana. Jadi untuk memudahkan, mereka bilang kalo mereka berasal dari Barcelona.. hehee :D

Hmm,,, Kami sampai stasiun Banyuwangi sekitar jam 11 malam,, Lama juga ya perjalanan ini.. hee


Ada rasa senang yang kembali muncul.. hee
Akhirnya kami sampai di Banyuwangi. Karena perut kami lapar.. akhirnya kami memutuskan untuk makan dulu di warung soto sederhana. Penjaganya baik dan ramah.. Beliau suka bercerita :D juga mengumpulkan uang koin dari berbagai negara.. daaan uniknya lagi.. beliau sampai mencatat kata terimakasih atau sejenis salam dalam berbagai bahasa.. hee



Karena tujuan kami sama.. jadi kami ikut bergabung bersama rombongan SABUKI untuk menuju pelabuhan  Ketapang, yang selanjutnya akan menyebrang ke pelabuhan Gilimanuk Bali.
Ada sedikit cerita menarik disini.. Oma yang kita temui di kereta tadi, mendadak ingin ikut serta dengan anak komunitas SABUKI. hehee.
Yapp.. Beliau akan menunggu di kaki gunung Rinjani, mengingat equipment dan fisik beliau tidak memadai untuk ikut mendaki. namun semangatnya saya acungi jempol. Bayangkan.. Baru kenal di kereta mendadak beliau ingin ikut join ke Lombok, padahal tujuan awalnya adalah Banyuwangi.. :D

Perjalanan dengan kapal feri adalah kali pertamanya buat saya pribadi.. Ada rasa antusias yang besar saat bisa merasakan hal yang baru. Penyebrangan dari pelabuahan ketapan menuju gili manuk terasa singkat. Kurang lebih sekitar satu jam.

Bali.. Here we're!! :D
Sampailah kami di pelabuahan Gilimanuk.. Yapp bali...... Hee
Rasanya singkat betul kami ini menyambangi pulau Bali, istilahnya... kami hanya sekedar numpang lewat karena tujuan awal kami adalah memang bukan Bali melainkan Lombok.

Kami lanjutkan perjalanan ini dengan mengendarai bus yang dengan sengaja kami sewa bersama2 dengan anak SABUKI dan juga kak sya. Singkat cerita.. Kak sya ini bermaksud untuk mendaki gunung rinjani, sama seperti anak komunitas SABUKI. Hanya saja... Kak sya ini sudah janjian dengan temannya untuk mendaki bersama. Entah hebat atau ekstrim.. Kak sya berangkat ke Lombok sendirian dari Jakarta. Dan janjian untuk ketemu sama temannya di Desa sade, Lombok.


cihuuuuuuiii..
Pada bai..
Kita naik bus ini buat sampai ke padang bai untuk melanjutkan perjalanan menyebrang ke pelabuhan lembar lombok. Untuk tarifnya sendiri kalo saya tidak salah kisaran Rp. 45.000. Perjalanan menuju padang bai terasa lama. Pemandangan pulau bali yang katanya eksotispun mampu terkalahkan bayangan malam. Kalau sudah begitu.. Hal paling nyaman adalah tidur. hehe
Pagi datang.. perjalanan yg lumayan panjang. di badan udah lumayan terasa sedikit pegal. But asiknya gak tertandingi.. Kami sampai di padang bai..
Selanjutnya kami mempersipkan diri untuk membeli sarapan buat bekal di kapal nanti. kemudian membeli tiket untuk bisa naik kapar feri lagi. Oh iya.. kapal feri disini lebih besar. Mungkin karena perjalanan yang akan kita tempuh nanti jauh lebih panjang dari pada menyebrang dari pelabuhan ketapang menuju pelabuhan gili manuk bali.



 




_________________ L  O  M  B  O  K _________________

Inilah perjalanan ngebolang saya dan sahabat saya di Lombok..

G I L I     T R A W A N G A N











Kak sya..


Snorkelingan juga nggak ketinggalan..









Dan ini sun risenya giltraw..



Kota Cakranegara Mataram


Perjalanan menuju desa sade..

















Perjalanan menuju pantai Kute Lombok








Sabtu, 6 September 2014 kami sudah sampai kerumah masing-masing dengan selamat :)

Rabu, 10 September 2014
15:51 WIB

No comments: